Klungkung – Wakapolres Klungkung, Kompol I Made Ariawan P., S.H., memimpin langsung kegiatan apel jam pimpinan yang berlangsung di halaman Mapolres Klungkung. Apel diikuti oleh para Pejabat Utama Polres Klungkung, para Kapolsek jajaran, serta seluruh personel Polres Klungkung, (26/5).

Dalam arahannya, Wakapolres mengajak seluruh peserta apel untuk selalu bersyukur karena masih diberi kesehatan sehingga dapat hadir dan berkumpul dalam pelaksanaan apel pagi. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi personel yang telah melaksanakan tugas-tugas dengan baik selama sepekan terakhir.

Salah satu poin penting dalam arahannya adalah penguatan fungsi kehumasan sebagaimana diatur dalam Perkap Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan Polri. Peraturan ini menegaskan bahwa setiap anggota Polri, tanpa terkecuali, memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan informasi dan menjelaskan program-program kepolisian maupun pemerintah kepada masyarakat.

“Setiap personel Polri wajib memahami dan bisa menjelaskan kebijakan atau program pemerintah dan pimpinan, baik di tingkat Mabes, Polda, maupun Polres, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dari sumber yang tepat,” tegas Wakapolres.

Ia mencontohkan program Call Center Polri 110 yang harus diketahui oleh seluruh personel untuk disosialisasikan ke masyarakat, serta program Patroli Barcode berbasis teknologi yang dicanangkan oleh Polda Bali, yang memungkinkan pemantauan patroli secara real time melalui audio dan video di titik-titik yang telah dipasangi barcode. Program ini rencananya akan diluncurkan secara resmi dan dipromosikan ke tingkat pusat.

Lebih lanjut, Wakapolres menyampaikan bahwa Kapolres Klungkung, AKBP Alfons W P. Letsoin, S.I.K., turun langsung ke wilayah, termasuk ke Nusa Penida, untuk memediasi persoalan adat yang terjadi di sana. Hal tersebut merupakan bagian dari pendekatan komunikasi publik.

Wakapolres juga mengingatkan agar personel tetap memantau perkembangan isu-isu di media sosial dan tanggap terhadap dinamika yang berkembang di masyarakat. Hal ini penting sebagai upaya deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi gangguan kamtibmas maupun disinformasi.